Logo Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Png

Logo Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Png 3,4/5 7414 votes

Kementerian koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ri Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Kementerian Pemerintah Indonesia Ekonomi Kabinet Kerja - indonesia kawung motif batik gambar png: gratis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pemerintah Indonesia, Ekonomi, Kabinet Kerja, Pns, Menteri, Pemerintah Indonesia, Pemerintah, Pengadaan, Presiden Indonesia.

Lingkungan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan lingkungan hidup, dan kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan penggabungan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.Bidang studi:Kebijakan Lingkungan,Perubahan Iklim,Ilmu Lingkungan & KehutananJurnal yang diterbitkan oleh Menlhk. Propinsi.Aceh (8).Bali (21).Banten (33).Bengkulu (13).Gorontalo (2).Jakarta (18).Jambi (43).Jawa Barat (166).Jawa Tengah (87).Jawa Timur (61).Kalimantan Barat (51).Kalimantan Selatan (56).Kalimantan Tengah (57).Kalimantan Timur (99).Lampung (28).Maluku (22).Maluku Utara (7).Nusa Tenggara Barat (30).Nusa Tenggara Timur (32).Papua (56).Papua Barat (7).Riau (76).Sulawesi Barat (1).Sulawesi Selatan (44).Sulawesi Tengah (9).Sulawesi Tenggara (9).Sulawesi Utara (14).Sumatera Barat (18).Sumatera Selatan (68).Sumatera Utara (32).Yogyakarta (33).

Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 57 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, ia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X.

Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Iriana atau juga dikenal dengan Ibu Iriana Joko Widodo (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 1 Oktober 1963; umur 54 tahun) adalah Ibu Negara Indonesia saat ini yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia adalah istri dari Presiden Indonesia ketujuh, Ir. Pada saat Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebagai istri gubernur, Iriana juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta 2012-2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta sejak 2005 hingga 2012 saat suaminya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. (lahir di,; umur 62 tahun) adalah dalam 2014 – 2019. Dalam dunia birokrasi, Siti Nurbaya pernah menduduki berbagai jabatan.

Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Di sana ia pernah menjabat sebagai Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.

Setelah itu berturut-turut ia pernah menjadi Kabiro Perencanaan di, Pengajar di, Pelaksana Manajemen di, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisiaris, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko Pusri. Siti Nurbaya pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal -RI dari tahun 2006 hingga 2013.

Dalam masa ini juga Siti Nurbaya mendapatkan penghargaan Laporan Akuntansi Standar Tertinggi dari Menteri Keuangan dari 2008 hingga 2011, dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari -RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD-RI. (HC) Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 53 tahun) adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation (penerbangan Susi Air) dari Jawa Barat. Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D (lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962; umur 56 tahun) adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai yang diembannya mulai hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden untuk menjabat sebagai menggantikan, dia mulai menjabat lagi sejak. Sebelumnya, dia menjabat.

Ketika ia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia maka ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan saat itu. Sebelum menjadi Menteri Keuangan, ia menjabat sebagai dari. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di.

Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi (LPEM FEUI) sejak. Pada, ketika Presiden mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan. Sejak tahun, ia menjabat Pelaksana Tugas, setelah Menko Perekonomian dilantik sebagai.

Tjahjo Kumolo, SH, (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957; umur 61 tahun), adalah Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat sejak 27 Oktober 2014 pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Prof., S.E., M.U.P., Ph.D. (lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966; umur 51 tahun) adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia sejak 27 Juli 2016.

Sebelumnya, di Kabinet yang sama, ia adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Sebelumnya ia merupakan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.Bambang Brodjonegoro dikenal baik di dalam maupun di luar kalangan akademik. Sebagai akademisi, kariernya dimulai sebagai staf pengajar di FE – UI hingga merangkak naik menjadi Ketua Jurusan Ekonomi hingga Dekan Fakultas Ekonomi, UI. Kepakaran dan keluasan pengalaman di bidang ekonomi, khususnya terkait desentralisasi wilayah, membuat Brodjonegoro sering diundang sebagai dosen atau guru besar tamu bagi banyak universitas di dalam dan luar negeri.Di luar dunia akademik, nama Bambang Brodjonegoro juga dikenal mulai dari tingkat pasar modal hingga pemerintahan. Pria yang juga aktif dalam berbagai organisasi sosial ini sangat tidak asing dengan banyak Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) seperti PT. TELKOM, dan lain-lain.

Kepakarannya dalam bidang Ekonomi Pembangunan, khususnya wilayah perkotaan, membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan untuk duduk sebagai dewan komisionaris dan atau konsultan independen. Pada 1989 ia diterima bekerja di Balai Latihan Kehutanan Manokwari. Namun itu hanya dilaluinya sebentar karena di tahun berikutnya ia mendapatkan kesempatan mengikuti Postgraduate Program di ITC–Belanda, khusus mendalami Land Use Planning and Project Planning for Rural Development dengan lokasi kajian di Kabupaten Sukabumi. Master of Science-nya diraih di ITC pada 1993, dengan riset di daerah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Tahun 1994-1998, ia bekerja pada Seksi Pemolaan Konservasi dan Ekosistem–Ditjen PHKA. Kemudian pada tahun 1999-2001, ia mendapat kepercayaan menjadi Kepala Unit KSDA di Yogyakarta. Tahun 2001-2004, ia diperbantukan menjadi Analis Kebijakan di Conservation International Indonesia, dengan fokus Papua dan Siberut. Lalu ia ditugaskan sebagai Kepala Subdit Pemolaan dan Pengembangan, Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung–Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan. Setelah hampir 4 tahun bertugas di kantor pusat, kemudian kembali ditugaskan di UPT sebagai Kepala Balai Besar KSDA NTT sejak Februari 2012. Periode 2014-Mei 2017, ia menjadi Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial. Pada Juni 2017, ia dilantik menjadi Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia.

Lahir di Jakarta, 11 Juli 1966. Menempuh pendidikan Sarjana Kimia FMIPA di Universitas Indonesia dan lulus tahun 1991. Melanjutkan pendidikan Master of Commerce di bidang keuangan dan ekonomi di University of Sydney, lulus tahun 1999 dan pendidikan Master of Public Management di University of Postdam German dan lulus tahun 2002. Ia merupakan kandidat Doctor Administrasi Publik Universitas Indonesia. Pada Agustus 2013 hingga sekarang, ia dilantik sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun, Limbah Bahan Berbahaya Beracun dan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup. Sebelum menjadi Deputi Bidang, ia menjadi dilantik sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2010-2013. Ia juga memiliki karir internasional yaitu pernah menjadi Wakil Ketua Komite Penataan Konvensi Basel pada tahun 2006-2012, menjadi Anggota Badan Eksekutif Pendanaan Kimia Internasional pada 2012-2015 dan pada Juni 2012 menjadi Kepala Seketaris Delegasi RI dan pada April ditahun yang sama menjadi Ketua Pelaksanaan Environmental Security Regional Conference East Asia.

Agus Rahardjo lahir di pada tahun. Rahardjo adalah Ketua periode 2015-2019. Gus Rahardjo adalah Insinyur teknik sipil, lulusan Surabaya.

Ia bercita-cita menjadi kontraktor, namun nasib membawanya menjadi pegawai negeri sipil.Agus Rahardjo memulai pengabdian publik di (Bappenas). Pada tahun 2006, Rahardjo mengabdi sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ). Agus Rahardjo adalah pendiri sekaligus Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak tahun 2010.

Richard Deverell is the Director of the Royal Botanic Gardens, Kew. Richard read Natural Sciences at Cambridge and then spent 20 years at the BBC during which he help launched the BBC news website and ran the Children’s Dept.; he was also a Trustee of Kew for six years in this period. Since becoming Kew’s Director in 2012, he has led a period of significant change including the appointment of Kew’s first Director of Science and the publication of Kew’s Science Strategy. His priorities for Kew include ensuring excellent development and curation of our collections for global benefit, and raising the quality and impact of Kew Science to help address some of the critical challenges facing humanity.

Chris Margules worked in CSIRO, Australia, for over 30 years and managed the Tropical Landscapes Program before joining Conservation International, where he led the Asia Pacific Division. He has worked in Africa, PNG and Australia and now spends much of his time working with Indonesian scientists and practitioners on conservation and development programmes in Indonesia.

Chris is an adjunct professor at the University of Indonesia and an adjunct professor at James Cook University. In 2005 he received Order of Australia honours in the General Division (AM), in recognition of his contributions to science. Tim Laman is a field biologist, wildlife photographer, and filmmaker with a long-term connection to Indonesia. In the 1990’s as a graduate student at Harvard University, he conducted his PhD research in West Kalimantan’s Gunung Palung National Park. He later turned his interest in photography into a career with National Geographic magazine, where he has been a contributing photographer for over twenty years. He has a special interest in documenting biodiversity in the tropics, and has photographed many subjects in Indonesia including hornbills and orangutans.

In 2004 he began visiting Papua and West Papua to photograph birds-of-paradise for National Geographic, and has made expeditions with colleague Edwin Scholes of Cornell to many parts of New Guinea and was the first person to photograph all 39 species of birds-of-paradise in the wild, as documented in their 2012 book. He has also participated in scientific expeditions in Papua such as to the Foja Mountains, as well as filmed birds-of-paradise for National Geographic Channel and the BBC. His photography honors include Wildlife Photographer of the Year 2016 among others. Ed Scholes has a passion for using audiovisual media to explore the wonders of the birds-of-paradise. From 2008 to 2015 Ed was the Curator of the Macaulay Library’s biodiversity video archive at the Cornell Lab of Ornithology in the United States. He then spent several years as the Macaulay Library’s Director for Research and Interpretation before getting to lead the Birds-of-Paradise Project full time at the Cornell Lab. Ed earned a B.S.

In Ecology and Evolutionary Biology from the University of Arizona, a Ph.D. In Ecology and Evolutionary Biology from the University of Kansas and spent a year as a Chapman Postdoctoral Fellow in Ornithology at the American Museum of Natural History in New York City.

Logo kementerian lingkungan hidup dan kehutanan png 2017

His interest in studying the birds-of-paradise was ignited from watching the documentary film, “Attenborough in Paradise” as an undergraduate student. Ed made his first expedition to New Guinea to study birds-of-paradise in 1999 and has since traveled all over the region, including numerous trips to Papua and West Papua to observe and document all the species of birds-of-paradise in the wild. Along with Tim Laman, Ed is the author of the book, “ Birds of Paradise: Revealing the World’s Most Extraordinary Birds”. He is a frequent public speaker who engages audiences with stories and audiovisuals from his work and travels around New Guinea. Outside of his professional life, Ed lives in an 1840’s farmhouse outside of Trumansburg, New York with his wife and two children. Mark work largely focuses on the management of marine protected areas, as well as research on reef fish and mantis shrimp biodiversity, satellite tracking of endangered sharks and rays, and genetic connectivity in MPA networks. At Conservation International, Mark is responsible for providing strategic guidance and technical and fundraising support to focal marine programs in CI’s Asia Pacific Field Division, including especially the Bird’s Head Seascape and Pacific Oceanscape initiatives, as well as marine programs in China, the Philippines, Timor-Leste, Papua New Guinea, New Caledonia, Samoa and the Coral Triangle Initiative (CTI).Mark graduated from University of California, Berkeley, and has been working and living in Indonesia over 23 years.

He launched and directed the Bird’s Head Seascape initiative for over a decade, developing it into one of CI’s flagship marine programs globally. Mark is an avid diver and has logged over 10,000 scuba dives while surveying marine biodiversity throughout the region, discovering and describing over 150 new species of reef fish and mantis shrimp in the process, and has published over 140 scientific articles and four books, including most recently the three-volume set “Reef Fishes of the East Indies” with colleague Dr. Gerald Allen, and has been a scientific advisor to numerous natural history documentary films for the BBC, National Geographic and NHK.

Timothy Utteridge is the Head of the Identification and Naming Department, which undertakes fundamental taxonomic research and inventories, whilst maintaining and enhancing the herbarium collections. Tim first worked at Kew in 1991 before doing his PhD in Hong Kong, and returned to Kew in 1999 where he was the Project Officer for the Mt Jaya Flora project. Tim regularly visits SE Asia each year to do fieldwork, teaching and meet with key partners, and has been a collaborating with Prof. Heatubun since the Mt Jaya project. He also runs the Asia programme at Kew, which undertakes biodiversity research throughout the region, with a focus on the plant diversity of New Guinea and Wallacea. Lee Hannah is Senior Scientist in Climate Change Biology at the Moore Center for Science at Conservation International (CI). He heads CI’s efforts to develop conservation responses to climate change.

His research has appeared in journals including Nature, PNAS. TREE, and Conservation Biology. Hannah edited the award-winning book Climate Change and Biodiversity (Yale: 2005) with Thomas E. He authored the first undergraduate textbook on the biological impacts of climate change, Climate Change Biology (Elsevier: 2011). Hannah is helping to lead teams investigating Marine conservation responses to climate change, indiscriminate fisheries in the Tonle Sap ecosystem of Cambodia and Ecosystem-based Adaptation (EbA) in South Africa, Brazil and the Philippines. Hannah and Guy Midgley of the National Botanical Institute at Kirstenbosch (Cape Town) have a long-standing research collaboration to model biotic change and develop adaptation responses in the Succulent Karoo and Cape hotspots of South Africa.

Hannah leads the SPARC project, which is defining climate adaptation strategies for tropical protected areas, with three regional assessments in the NeoTropics, SE Asian Tropics and Afrotropicsogies. Hannah previously led an NCEAS working group on fine-scale biological modeling. He has written on the global extent of wilderness and the role of communities in protected area management. He holds an undergraduate degree in biology from the University of California at Berkeley and a Doctorate in Environmental Science from UCLA. Dr Richard Sneider is an accomplished entrepreneur, a conservationist and extreme explorer. Sneider is co-founder of One World Star Holdings International LTD (OSI), and its Chief Strategic Officer, overseeing its mergers and acquisitions.

OSI is a vertically integrated global apparel and fashion enterprise. Sneider is also a principal of Earthbar LLC, a health supply retail company, is the executive producer of feature films and documentaries, a partner in Papua Diving Resorts in Raja Ampat, and an investor and active participant in the GP Management of Primestor Properties LLC. Sneider holds degrees in Psychoanalysis and Philosophy and a PhD in Intellectual History from Claremont Graduate School, with a specialty identifying objectivity in strategy – a tool he has applied in his initiative and research, and in business strategic planning; he has partnered with the United Nations on global initiatives maximizing media in messaging. Sneider is a guest lecturer at Harvard Kennedy School Ash Center on Leadership and Conservation and acts as IUCN FFSG Global Chair and Patron of Nature.

Sneider has a deep-rooted interest in exploration and fieldwork, nature, traditional societies, and their interaction. With decades of field exploration, a passion for exploring unchartered territories, Sneider has surveyed above and below water pristine places in the Americas, Melanesia, Africa, Asia and the North Arctic, where he participates in biodiversity surveys, often in areas not previously surveyed or reached, and is a sponsor, field-architect and partner of Dr.Gerry Allen and Dr.

Cpns Kementerian Lingkungan Hidup

Logo Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Png

Jared Diamond’s on-going field surveys. Sneider has been deeply involved in the world of Aquaria for 35 years, discovered the significant M sneideri fish species, and still designs, builds, and sustains complex, one-of-a-kind, world class freshwater eco-systems. His concern for rainforests, freshwater habitats, and his belief that support for species survival, in concert with human communities, is an essential component of conserving a healthy planet, have prompted him to join the Chairman’s Council of Conservation International, the Board at the Los Angeles Zoo, the ICOA Board of National Geographic and the Board of the Humpty Dumpty Institute. Through these organisations, IUCN, and through his own activities, Dr. Sneider participates in funding and advocacy for environmental concerns and sustainable development.

Sneider participates in a wide array of philanthropic initiatives earning him the 2017 Honouree of the City of Hope prestigious Spirit of Life award, and was recently featured in the book 100 Making a difference. Robert Baigrie is a Senior Director at Conservation International. Robert’s position helps to integrate the objectives of and improve alignment between CI’s Center for Environmental Leadership in Business (CELB), the Conservation Finance Division (CFD) as well as the Asia Pacific Field Division. Prior to joining Conservation International Robert spent 16 years in the financial sector as a specialist in hedge fund investment strategies and markets throughout the United States, Europe and Asia. Robert has worked in London for 10 years and in Asia for 8.

Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

He was most recently Head of Capital Consulting Services, Prime Finance, Asia Pacific for Citibank in Hong Kong, running a team who covered hedge funds and their institutional investor markets throughout Australia, Japan, China, Korea and Singapore.Robert grew up in South Africa, studied Economics and has passed all levels of the CFA Program. He hasa passion for wildlife and the environment, he is married with a young daughter and lives in Singapore.